Pertanyaan ini selalu menusuk relung jiwa penghuni Pidie Jaya yang cukup 'haus' akan kesejahteraan di berbagai lini kehidupan.
Tak hanya sandang, pangan & papan, melainkan juga pertanian, kelautan, perikanan, pembangunan, pendidikan, kesehatan & penerapan Syari’at Islam.
10 Tahun hampirlah dimakan angkara, namun duet ini bisa apa? Dan apa yang telah kita terima sebagai rakyat jelata yang tidak punya akses ke lini penguasa? Berdosakah bertanya, nistakah berharap, masih adakah kata "Sejahtera" di bumi Pidie Jaya.
10 Tahun berlalu tak lebih bagi panggung sandiwara dimana penguasa hanya bisa menampilkan drama 'khatulistiwa' di pentas media penuh dengan citra. Seakan-akan telah berhasil mengentaskan kemiskinan dengan meraih sejumlah penghargaan seperti opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Padahal indeks prestasi korupsi cukup berindikasi, dari irigasi hingga dana 'abadi' Covid 19 yang diperuntukkan bagi rakyat dengan peduli.
10 Tahun pula hampir pun dilalui, belakangan ini betapa sesak dada kita kala rakyat Pidie Jaya berani bersuara menuntut keadilan & kesejahteraan kepada mereka penguasa.
Sejumlah laman media sosial hingga WhatsApp Group milik warga di bekas wilayah Pidie ini begitu membanjiri hingga ke warung-warung kopi tentang apa yang telah dilakukan oleh duet ASLI ini untuk negeri yang dianugerahi Ilahi ini, hingga muncul lagi pertanyaan hakiki. Apakah mereka tak peduli atau memang duet ASLI tak mumpuni ?.
Berbagai fakta yang selama ini terjadi, naluri kita ingin jujur bahwa mereka tak mumpuni mengurus negeri ini.
Mari kita buka mata kepala, telinga dan mata hati apa yang telah dilakukan untuk daerah ini? Adakah sesuatu yang dapat kita rasakan untuk kesejahteraan bersama? Pidie Jaya ini betul - betul salah kaprah, salah urus hingga salah kelola.
Dihari ini Kita begitu menyesali duet ASLI yang tak mumpuni..
HASBULLAH. AW
Ex. Timses Pasangan ASLI Jilid I
.jpg)
Social Header