Zainal Abidin Suarja Wakili Indonesia Masuk Daftar 50 Leading Lights Asia Pasifik 2025

Zainal Abidin Suarja Wakili Indonesia Masuk Daftar 50 Leading Lights Asia Pasifik 2025.
Banda Aceh – Aceh kembali mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional. 

Zainal Abidin Suarja, Direktur Natural Aceh, resmi diumumkan sebagai satu-satunya tokoh dari Indonesia yang terpilih dalam daftar 50 Leading Lights Asia Pasifik 2025, sebuah penghargaan yang menyoroti pemimpin-pemimpin yang menempatkan kebaikan (kindness) sebagai inti kepemimpinan dan budaya organisasi.

Pengumuman pada Jumat (14/11/2025) tersebut disampaikan langsung oleh Georgia Holloway, Event Manager program Kindness & Leadership, melalui email resminya pada Kamis pagi. Dalam surat tersebut, Georgia tidak hanya menyampaikan ucapan selamat, tetapi juga secara khusus mengundang Zainal untuk hadir sebagai tamu kehormatan dalam Special Evening Cocktail Reception di British High Commission, Singapura, pada 26 November mendatang.

Program 50 Leading Lights Asia Pasifik setiap tahunnya memilih tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai sektor yang terbukti memimpin dengan nilai kebaikan, menciptakan ruang kolaboratif, dan mendorong perubahan sosial yang berdampak. Masuknya Zainal dalam daftar bergengsi ini menempatkannya sejajar dengan pemimpin regional yang mengedepankan etika, empati, dan keberanian dalam mengambil keputusan strategis.

Natural Aceh: Startup Sosial yang Berkembang Pesat

Di bawah kepemimpinan Zainal, Natural Aceh Corp berkembang menjadi social enterprise dengan ratusan karyawan dan ribuan penerima manfaat. Organisasi ini tidak hanya beroperasi di Aceh, tetapi juga telah memperluas kerja ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Makassar, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selama bertahun-tahun, Natural Aceh Corp dikenal melalui proyek dan pekerjaannya pada pemulihan ekosistem pesisir, restorasi mangrove, budidaya tiram ramah lingkungan, pendidikan kebencanaan, penguatan ekonomi perempuan, UMKM dan koperasi, solar panel sebagai energi hijau serta pemberdayaan penyandang disabilitas.

Pendekatan organisasi ini memadukan ilmu pengetahuan, budaya lokal, dan kepemimpinan berbasis nilai.

Menanggapi pengakuan internasional ini, Zainal menekankan bahwa nilai kebaikan telah menjadi bagian dari jati diri masyarakat Aceh.

"Dalam budaya Aceh, kepemimpinan tak terpisahkan dari nilai-nilai seperti peumulia jamee (menghormati tamu), meusyawarah (membangun musyawarah), dan tameusaboh (solidaritas). Nilai-nilai ini mencerminkan kebaikan hati yang mengakar yang mengutamakan rasa hormat, mendengarkan, dan tanggung jawab bersama. Untuk menanamkan kebaikan hati dalam budaya perusahaan, para pemimpin harus mencerminkan tradisi-tradisi ini, memimpin dengan kerendahan hati, meluangkan waktu untuk berdialog, dan menghormati martabat setiap anggota tim. Di Natural Aceh Corp, kami menerapkan prinsip-prinsip ini dengan membangun ruang inklusif, menghargai pengalaman hidup, dan memastikan keputusan dibuat dengan empati dan keadilan. Kebaikan hati bukan sekadar gaya kepemimpinan; melainkan kelanjutan dari identitas budaya kami. Ketika berakar pada kearifan lokal, kebaikan hati menjadi fondasi yang tangguh untuk kepercayaan, kolaborasi, dan dampak yang berkelanjutan," ungkap Zainal Abidin.

Zainal juga menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk pengakuan bagi seluruh tim Natural Aceh dan komunitas yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan perubahan sosial di wilayah pesisir Indonesia.

Kehadiran Zainal sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia dalam daftar 50 Leading Lights Asia Pasifik 2025 menjadi bukti bahwa nilai-nilai kearifan lokal Aceh mampu bersaing dan memberi inspirasi di tingkat global. (Rel)

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL