BIREUEN – Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pendidikan Dayah memperingati Hari Santri Nasional dengan upacara yang digelar di halaman Pendopo Bupati Bireuen, Minggu pagi (22/10/2024).
Upacara tersebut dihadiri oleh para santri dan pimpinan dayah se-Kabupaten Bireuen.
Dalam upacara tersebut, Asisten I Pemerintah Kabupaten Bireuen, Mulyadi, S.H., M.Si., bertindak sebagai Inspektur Upacara, mewakili Penjabat Bupati Bireuen, Jalaluddin, S.H., M.M. Ia juga membacakan sambutan dari Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama dalam sambutannya menekankan pentingnya peringatan Hari Santri yang telah dimulai sejak tahun 2015, dengan tema yang selalu berbeda setiap tahunnya. Untuk tahun 2024, tema yang diangkat adalah "Jihad Santri Jayakan Negeri."
Menurutnya, jihad dalam konteks Islam bukan semata-mata pertempuran fisik, tetapi lebih luas mencakup upaya memperkuat iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri.
Santri diharapkan tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Santri harus menjadi contoh dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan," ujarnya.
Peringatan Hari Santri, lanjutnya, adalah milik seluruh elemen bangsa, bukan hanya kaum santri.
"Ini adalah momentum bagi kita untuk merenungkan peran dalam menjayakan negeri, dengan terus belajar dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum," tambahnya.
Pada kesempatan ini juga diserukan untuk melanjutkan perjuangan melawan ketidak adilan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.
"Mari kita jadikan semangat jihad santri sebagai motivasi untuk membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara," katanya.
Sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri, Pemkab Bireuen menyerahkan insentif kepada 157 pimpinan dayah dan 806 guru dayah.
Selain itu, diberikan pula beasiswa kepada 1.000 santri miskin berprestasi serta santri penghafal Al-Qur’an.
Menteri Agama dalam sambutannya menekankan pentingnya peringatan Hari Santri yang telah dimulai sejak tahun 2015, dengan tema yang selalu berbeda setiap tahunnya. Untuk tahun 2024, tema yang diangkat adalah "Jihad Santri Jayakan Negeri."
Menurutnya, jihad dalam konteks Islam bukan semata-mata pertempuran fisik, tetapi lebih luas mencakup upaya memperkuat iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri.
Santri diharapkan tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Santri harus menjadi contoh dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan," ujarnya.
Peringatan Hari Santri, lanjutnya, adalah milik seluruh elemen bangsa, bukan hanya kaum santri.
"Ini adalah momentum bagi kita untuk merenungkan peran dalam menjayakan negeri, dengan terus belajar dan berusaha mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum," tambahnya.
Pada kesempatan ini juga diserukan untuk melanjutkan perjuangan melawan ketidak adilan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.
"Mari kita jadikan semangat jihad santri sebagai motivasi untuk membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara," katanya.
Sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri, Pemkab Bireuen menyerahkan insentif kepada 157 pimpinan dayah dan 806 guru dayah.
Selain itu, diberikan pula beasiswa kepada 1.000 santri miskin berprestasi serta santri penghafal Al-Qur’an.
Social Header