Prof Dr H Saifullah SAg MPd Sandang Guru Besar Bidang Pendidikan Islam

JAKARTA - Saifullah, atau lebih populer disapa 'Abiya Doktor' dianugerahkan gelar Profesor Kehormatan Dalam Bidang Pendidikan Islam (Islamic Education) oleh Bodhisastra University di Jakarta, Kamis (7 Pebruari 2024).

Bodhisastra University merupakan Institusi Pendidikan Tinggi ternama yang berbasis di Florida.

Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd kini resmi menyandang Guru Besar dalam suatu upacara pengukuhan khusus yang dihadiri langsung Rektor Bodhisastra University Prorida yaitu Prof. Dr. Sak Prasendee dan Jajaran Senat Akademik Bodhisastra University Florida.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum Konsorsium Pendidikan Tinggi Indonesia dan Cendekiawan Nusantara yaitu Prof. Dr, H. Supari Muslim, M.Pd dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Di samping Prof. Saifullah, Bodhisastra University juga turut mengukuhkan Prof. Dr. H. Amir Junaidi (Rektor Universitas Islam Batik Surakarta).

Pada tahun sebelumnya, Bodhisastra University juga telah mengukuhkan beberapa guru besar ternama lainnya, seperti Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo (Mantan Rektor Universitas Cendrawasih dan Kini Menjabat Gubernur Provinsi Papua Selatan), Dr. H.E. Khiev Kanharith (Menteri Informasi dan Komunikasi Kamboja).
Di sela Prosesi pengukuhan Guru Besar tersebut, Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd menyampaikan Pidato Ilmiahnya dengan Tema "Restorasi Pendidikan Islam Menuju Indonesia Berkemajuan di Era Society 5.0".

Menurutnya, Praktik Pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini masih sangat memprihatinkan. Merujuk pada survei Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2019, Indonesia berada di posisi yang sangat rendah, yakni ke-74 dari 79 negara lainnya.

Lebih memprihatinkan lagi kalau kualitas pendidikan Indonesia dilihat dari sisi karakter. Masih marak terjadi korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, tawuran, kekerasan, begal, judi dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu Indonesia perlu segera "Merestorasikan" sistem pendidikan, terutama Pendidikan Islamnya dengan cara: 1). Membumikan Pendidikan Karakter; 2). Membumikan Faham Moderasi Dalam Pendidikan; 3). Pendidikan Islam Harus Berorientasi Ke Masa Depan (Future Oriented); 4). Pendidikan Islam Harus Berbasis Digital; 5). Pendidikan Islam Harus Bebas Dichotomic; 6). Profesionalisme Guru Merupakan Kunci Restorasi dan 7). Pendidikan Islam Harus Mampu Memecahkan Masalah Sosial Kekinian.

Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd merupakan sosok intelektual yang lahir di Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 07 Oktober 1973. Ia menikah dengan seorang perempuan asal Gandapura bernama Hj. Fauzah bin Jafar, S.KM sehingga dikaruniai tiga orang anak, yaitu Cut Tina Levia, yang kini menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Berikutnya Anas Arrazi, kini sedang menempuh pendidikan di Al-Ahqaf University Republik Islam Yaman dan Cut Miranda Ulfa, kini sedang menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Ummulqura Bireuen.

Pada jenjang karirnya, Prof. Dr. H. Saifullah, S.Ag, M.Pd tercatat pernah menjabat Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Almuslim Peusangan selama 2 (dua) Periode (2001 s.d 2009). Tidak lama kemudian diangkat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Kabupaten Bireuen (2010-2014) dan terpilih secara aklamasi.

Selain itu, Saifullah menjabat Rektor Institut Agama Islam Almuslim Aceh selama 2 (dua) periode (2014 s.d 2022) dan kini menjabat sebagai Ketua Senat Akademik di Institut Agama Islam Almuslim Aceh periode 2023-2027.

Di tangan beliaulah Almuslim mengalami peningkatan statusnya yang luar biasa, dari STIT Almuslim Peusangan menjadi STAI Almuslim Bireuen dan kini menjadi Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh.

Di samping sebagai Rektor, Prof. Saifullah juga pernah menjadi Kepala Dinas Syari’at Islam dan Kepada Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen dan berbagai jabatan sosial lainnya.

Selain sebagai birokrat dan akademisi, Abiya Doktor juga aktif sebagai penulis. Tidak kurang dari 11 (sebelas) buku ber-ISBN Nasional telah beliau publikasikan dan salah satu bukunya yang berjudul "Pembaruan Pendidikan Islam di Aceh" telah mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tahun 2023 yang lalu.

Penghargaan sebagai Guru Besar atau Profesor kepada Prof. Dr. Saifullah merupakan bentuk pengakuan atas kesetiaan dan kegigihannya dalam memajukan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan Islam dan Pembangunan Sumber Daya Insani yang berkelanjutan di Bireuen dan Aceh khususnya, serta Indonesia pada umumnya.

Rektor Bodhisastra University dalam Press Release nya tanggal 07 Pebruari 2024 menyebutkan bahwa tujuan dari penganugerahan profesor in adalah untuk memberikan apresiasi kepada para tokoh yang telah berprestasi dan mendedikasikan dirinya dalam berbagai bidang.

Selanjutnya, agar para tokoh penting tersebut akan terus mengukir prestasi dan dan mendedikasikan ilmunya kepada masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka mencetak sumber daya insani sebagai generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi (generasi emas).

Dan yang ke tiga agar para tokoh penting yang memperoleh anugerah Profesor tersebut sebagai contoh dan teladan, tidak saja di lingkungan masing-masing, tetapi juga sebagai contoh dan teladan bagi anak bangsa secara nasional dan bahkan masyarakat internasional. (*)

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL