 |
| Kepala SMA Negeri 1 Gandapura, Saiful Bahri AR, SE dan Guru pembina Literasi Gustina Fitriani SPd foto bersama sejumlah guru di Sekolah setempat, (4/9). |
Bireuen - Literasi di SMA Negeri 1 Gandapura terus berkembang, menghasilkan 6 buku yang baru-baru ini telah dicetak.
Karya itu merupakan hasil kolaborasi antara guru dan siswa-siswi sekolah tersebut.
Kepala Sekolah dimaksud, Saiful Bahri AR, SE, menjawab lenteranasional.com mengungkapkan bahwa literasi adalah pondasi penting dalam perkembangan diri.
Proses tersebut tidak hanya memperkaya kosa kata, tapi juga memperluas wawasan, membantu berpikir kritis, dan memaksimalkan fungsi otak.
Selain itu, literasi juga melatih kemampuan menulis, meningkatkan konsentrasi, dan mengembangkan kemampuan verbal, tukas Kepala SMA Negeri 1 Gandapura itu.
Gustina Fitriani SPd, yang memegang peran sebagai pembina literasi di SMA Negeri 1 Gandapura menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak terlepas dari komitmen guru dan siswa yang terlibat dalam ekstrakurikuler literasi.
Mereka rutin mengadakan pelatihan dan bimbingan intensif untuk para siswa.
"Semua guru dan Siswa terlibat dalam ekstrakurikuler literasi," ujar Gustina.
Menariknya, lanjut Agustina, Kepala Sekolah, Saiful Bahri AR, SE, turut aktif memberikan dukungan, bimbingan, dan motivasi kepada kami semua.
Menurutnya hal ini menjadikan SMA Negeri 1 Gandapura sebagai pilot projek literasi di Kabupaten Bireuen.
Selanjutnya, sekolah berencana menghasilkan buku-buku tentang sejarah Aceh dan kearifan lokal.
Para siswa diharapkan dapat menghasilkan karya-karya tentang sejarah dari daerah masing-masing.
Abdul Hamid, Kacabdin Pendidikan Wilayah Bireuen, mengapresiasi inisiatif guru-guru dan siswa-siswa SMA Negeri 1 Gandapura yang telah berhasil menciptakan 6 buku antologi.
Harapannya agar kelak semakin banyak siswa yang terinspirasi untuk menulis, menciptakan karya, dan melibatkan lebih banyak sekolah dalam gerakan literasi yang membara ini. (*)
Social Header