Bireuen - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dengan memberikan penyuluhan hukum di SMKN 1 Peusangan, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen pada hari Selasa (13 Juni 2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman hukum kepada para siswa/siswi guna mencegah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang semakin meresahkan.
Penyuluhan tersebut dipimpin oleh Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Bireuen, Abdi Fikri, S.H., M.H, didampingi Kasubsi A Dona Popou Saragih, S.H., Kepala Sekolah SMKN 1 Peusangan, Joko Trianto, S.T., serta perwakilan Cabdin Pendidikan Wilayah Bireuen, Drs. Jamaluddin, M.S.i.
Dalam sambutannya, Kasi Intelijen Abdi Fikri, S.H., M.H. menjelaskan tugas dan fungsi Kejaksaan Negeri serta materi tentang "Bahaya Narkoba dan Strategi Pencegahannya" disampaikan oleh Dona Popou Saragih, S.H., sebagai Kasubsi A pada seksi intelijen Kejaksaan Negeri Bireuen.
Abdi Fikri di sela giat mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah agar para siswa/siswi dapat lebih mengenal Institusi Kejaksaan dan memahami bahaya narkoba beserta strategi pencegahannya, serta konsekuensi hukuman akibat penyalahgunaan narkoba.
Diharapkan generasi muda Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen, dapat terinspirasi untuk turut serta dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Kejaksaan ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda agar mereka tidak terlibat dalam praktik yang merugikan tersebut.
Kepala Sekolah SMKN 1 Peusangan, Joko Trianto, S.T., mengapresiasi penyuluhan hukum yang diberikan oleh Kejari Bireuen. Ia berharap dapat menjadi langkah awal dalam mencegah peredaran narkoba di kalangan siswa/siswi.
Selain itu, sebut Joko, dengan melibatkan institusi pendidikan dalam upaya pencegahan juga merupakan strategi yang tepat, karena sekolah merupakan tempat yang cocok untuk memberikan pengetahuan dasar kepada siswa/siswi tentang pentingnya menjauhi narkoba.
"Dengan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi dan dampak negatif narkoba, diharapkan siswa/siswi dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menolak terlibat dalam peredaran narkoba," tutur Joko Trianto.
Kehadiran Kejaksaan Negeri Bireuen di SMKN 1 Peusangan juga memberikan inspirasi kepada para siswa/siswi untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar mereka.
Dengan mengetahui peran penting yang dimiliki oleh Kejaksaan dalam penegakan hukum, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu mencegah tindak kejahatan, termasuk peredaran narkoba.
Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang dilaksanakan oleh Kejari Bireuen ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari upaya pemerintah dalam menjalankan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Dengan demikian upaya pencegahan dapat dilakukan sejak dini dan menyasar langsung para generasi muda yang rentan terpengaruh.
Ia juga berharap kerja sama antara pihak sekolah dan Kejaksaan dapat terus ditingkatkan, sehingga upaya pencegahan peredaran narkoba dapat dilakukan secara berkesinambungan dan meluas ke seluruh kabupaten Bireuen. (*)
Dalam sambutannya, Kasi Intelijen Abdi Fikri, S.H., M.H. menjelaskan tugas dan fungsi Kejaksaan Negeri serta materi tentang "Bahaya Narkoba dan Strategi Pencegahannya" disampaikan oleh Dona Popou Saragih, S.H., sebagai Kasubsi A pada seksi intelijen Kejaksaan Negeri Bireuen.
Abdi Fikri di sela giat mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah agar para siswa/siswi dapat lebih mengenal Institusi Kejaksaan dan memahami bahaya narkoba beserta strategi pencegahannya, serta konsekuensi hukuman akibat penyalahgunaan narkoba.
Diharapkan generasi muda Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen, dapat terinspirasi untuk turut serta dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Kejaksaan ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda agar mereka tidak terlibat dalam praktik yang merugikan tersebut.
Kepala Sekolah SMKN 1 Peusangan, Joko Trianto, S.T., mengapresiasi penyuluhan hukum yang diberikan oleh Kejari Bireuen. Ia berharap dapat menjadi langkah awal dalam mencegah peredaran narkoba di kalangan siswa/siswi.
Selain itu, sebut Joko, dengan melibatkan institusi pendidikan dalam upaya pencegahan juga merupakan strategi yang tepat, karena sekolah merupakan tempat yang cocok untuk memberikan pengetahuan dasar kepada siswa/siswi tentang pentingnya menjauhi narkoba.
"Dengan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi dan dampak negatif narkoba, diharapkan siswa/siswi dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menolak terlibat dalam peredaran narkoba," tutur Joko Trianto.
Kehadiran Kejaksaan Negeri Bireuen di SMKN 1 Peusangan juga memberikan inspirasi kepada para siswa/siswi untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar mereka.
Dengan mengetahui peran penting yang dimiliki oleh Kejaksaan dalam penegakan hukum, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu mencegah tindak kejahatan, termasuk peredaran narkoba.
Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang dilaksanakan oleh Kejari Bireuen ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari upaya pemerintah dalam menjalankan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Dengan demikian upaya pencegahan dapat dilakukan sejak dini dan menyasar langsung para generasi muda yang rentan terpengaruh.
Ia juga berharap kerja sama antara pihak sekolah dan Kejaksaan dapat terus ditingkatkan, sehingga upaya pencegahan peredaran narkoba dapat dilakukan secara berkesinambungan dan meluas ke seluruh kabupaten Bireuen. (*)
Social Header