Terkait "Mesjid Sangso" Muhadjir Effendy: Muhammadiyah Harus Beradaptasi dengan Lingkungan dan Jangan Dibesar-besarkan

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Dr H Muhadjir Effendy, M.A.P dengan Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan Ph.D pada momen saling memberi cendera mata, (3/3).

Bireuen - Berkaitan dengan pembangunan Mesjid Taqwa di Sangso Samalanga yang menuai persoalan, Katua Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana PP Muhammadiyah, Prof Dr H Muhadjir Effendy M.A.P, mengatakan, Muhammadiyah yang harus beradaptasi dengan lingkungan.

"Tadi sudah saya jelaskan waktu ceramah di depan mahasiswa faktor lingkungan faktor daerah itu sangat berpengaruh. Karena Islam adalah agama yang Rahmatan Lil 'Alamin," ujar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Islam merupakan agama yang menyejukkan seluruh umat, seluruh alam. Masa kalau kita punya rumah sakit semua pasien yang sakit harus dimintai kartu anggota Muhammadiah. Cobalah dibuat yang lebih luas gitu, lebih berhikmah ya tidak usah kenceng-kenceng hal-hal yang kecil-kecil tolong jangan dibesar-besarkan.

Hal itu dilontarkannya menjawab pertanyaan seorang unsur Pemuda Muhammadiyah yang berlangsung dalam rangkaian temu ramah Menko PMK dengan Pemkab dan Tokoh masyarakat Bireuen, Jumat (3/3/2023) malam, di Pendopo Bupati Kabupaten setempat.

"Saya tahulah walaupun tidak disebutkan oleh pemuda Muhammadiyah tadi. Saya tahu tapi yang gitu-gitu enggak usah terlalu dipermasalahkan, lebih bagus didiamkan lah ya," tegasnya.

Coba dipikir apakah tidak ada jalan lain. Kalau maunya menang-menangan kan bukan Muhammadiyah. Muhammadiyah itu kan memang enggak pernah menang-menangan karena bukan partai politik.

"Saya paham lah Muhammadiyah itu karena saya kan pengurus PP, saya sudah keliling Indonesia, sebab saya anggota PP Muhammadiyah walaupun menteri".

Dia turut mencontohkan pengurus Muhammadiyah Provinsi Papua. Di Papua malah kader Muhammadiyah yang sekarang menjabat ketua Wilayah NU.

"Masa di Aceh yang katanya serambi Mekah tetapi hal kecil demikian jadi masalah. Kalau begitu pun jadi masalah ya bukan serambi Mekkah namanya itu, serambi lain," tutur mantan Mendikbud RI tersebut. (*)