BIREUEN – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bireuen menyatakan sikap tegas atas kasus dugaan intimidasi terhadap dr. Rina Mutia Fajar, seorang dokter muda di Puskesmas Peulimbang, yang viral setelah dikejar pria paruh baya yang mengaku sebagai wartawan.
Ketua IDI Bireuen, dr. Zumirda, SpB, FINACS, FICS, menyebut kasus ini sebagai alarm serius terhadap keamanan tenaga medis di tempat kerja.
Pihaknya tak hanya menempuh jalur hukum, tapi juga mengajukan laporan resmi ke Dewan Pers untuk mengusut dugaan penyalahgunaan profesi jurnalis oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Minggu ini kami menunggu jawaban resmi dari Dewan Pers. Jika sudah ada, kami akan langsung ke Jakarta untuk bertemu ahli Pers. Kami ingin agar persoalan ini ditangani secara menyeluruh dan tuntas," tegas dr. Zumirda, Senin (30/6/2025).
Ia menegaskan komitmen untuk tidak tinggal diam terhadap segala bentuk ancaman terhadap tenaga kesehatan, khususnya di Kabupaten Bireuen.
Video Intimidasi Viral di Medsos itu diabadikan dalam video berdurasi 30 detik yang beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, dr. Rina tampak panik sambil berjalan cepat, merekam kejadian dialami dirinya.
Ia mengeluhkan aksi teror dari pria yang disebut-sebut sebagai staf PNS, namun mengaku wartawan.
"Saya ini dikejar-kejar oleh oknum staf PNS yang mengaku wartawan. Saya nggak bisa kerja, Pak. Pasien sudah ramai di poli," ucap dr. Rina, sambil meminta perlindungan kepada Ketua IDI dan kepala daerah.
IDI menilai aksi oknum mengaku-ngaku wartawan untuk mengintimidasi pihak lain sebagai tindakan yang mencoreng citra jurnalisme dan mengganggu ketertiban layanan publik, khususnya di sektor kesehatan.
"Kami mendorong Dewan Pers untuk menertibkan oknum-oknum yang menyalahgunakan identitas wartawan. Ini demi mencegah kejadian serupa menimpa tenaga medis atau pihak lainnya," ujar dr. Zumirda.
Kasus ini membuka mata publik tentang pentingnya pengawasan terhadap profesi wartawan agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau aksi premanisme berkedok jurnalistik.
IDI Bireuen saat ini tengah mendampingi dr. Rina secara hukum dan psikologis, serta berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait.
Social Header