![]() |
Babak prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) 2025 grup C cabang sepak bola berlangsung di Lapangan RTH (eks Stadion Cot Gapu), Kota Juang, Bireuen, (27/6). |
BIREUEN — Babak prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) 2025 grup C cabang sepak bola resmi digelar di Lapangan RTH (eks Stadion Cot Gapu), Kota Juang, Bireuen, Jumat sore, 27 Juni 2025.
![]() |
Prosesi penyerahan bola kaki secara simbolis oleh Wakil Bupati Bireuen Ir.Razuardi ST MT (27/6). |
Ajang ini mempertemukan empat tim kuat di Grup C: Bireuen (tuan rumah), Lhokseumawe, Bener Meriah, dan Aceh Besar.
Ketua Askab PSSI Bireuen, Ir. Saifuddin Muhammad, menjelaskan bahwa Grup C merupakan bagian dari penyisihan besar Pra-PORA 2025 yang melibatkan total 17 kabupaten/kota se-Aceh.
"Seluruh peserta terbagi dalam empat grup. Grup A digelar di Aceh Selatan, Grup B di Aceh Barat Daya, Grup C di Bireuen, dan Grup D di Aceh Tamiang,” jelasnya.
Wakil Bupati Bireuen Ir Razuardi ST MT dan Ketua Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam, turut hadir dalam pembukaan bersama Wakil Ketua I DPRK Bireuen Surya Dharma, unsur Forkopimda, serta jajaran pejabat terkait lainnya.
Di sela membuka acara, Wakil Bupati Bireuen Razuardi menegaskan pentingnya ajang Pra PORA sebagai fondasi menuju prestasi puncak di PORA 2025.
"Pra PORA bukan sekadar pertandingan. Ini seleksi ketat untuk memastikan atlet terbaik dari Aceh tampil di level tertinggi. Atlet berprestasi lahir dari latihan berkelanjutan dan persaingan sehat," ungkap Razuardi.
Ia berharap event ini menjadi titik tolak lahirnya atlet sepak bola Aceh yang bermental juara.
"Juara sejati adalah mereka yang gigih berlatih, punya tekad kuat, dan jujur dalam bersikap. Saya yakin semangat itu hidup di diri kalian semua," tambahnya memberi motivasi.
Pra PORA sepak bola 2025 juga diharapkan sukses dalam tiga aspek utama, yakni, pelaksanaan, prestasi, dan pemberdayaan.
Dalam rangka mewujudkan ekosistem olahraga yang unggul, peran panitia, wasit, dan seluruh pihak yang terlibat juga mendapat apresiasi.
Pemerintah Kabupaten Bireuen bersama PSSI berharap seluruh pertandingan berlangsung dengan menjunjung tinggi sportivitas, tanpa kekerasan, dan sesuai regulasi.
"Kepada dewan juri, kami harapkan penilaian objektif agar atlet terbaik benar-benar terpilih untuk berlaga di PORA nanti," ujar Dia.
Social Header