![]() |
Peserta Muswil IDI Aceh Tahun 2025 foto bersama di Aula Ampon Syiek, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, Bireuen (21/6). |
BIREUEN – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) Tahun 2025 di Aula Ampon Syiek, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, Bireuen, Sabtu (21/6/2025).
![]() |
Suasana berlangsungnya Muswil Ikatan Dokter Indonesia 2025 di Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim, Peusangan, Bireuen. |
Acara ini menjadi momentum penting bagi IDI dalam meneguhkan peran strategisnya di tengah tantangan transformasi sistem kesehatan nasional berbasis digital.
Ketua IDI Cabang Bireuen, dr. Zumirda, Sp.B, FINACS, FICS, dalam sambutannya menekankan bahwa IDI bukan sekadar organisasi profesi, melainkan mitra aktif pemerintah dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang ilmiah, etis, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
"Kami fokus pada penguatan kapasitas dokter melalui pendidikan berkelanjutan dan penegakan etika profesi demi menjaga kepercayaan publik," tegas dr. Zumirda.
"Kami fokus pada penguatan kapasitas dokter melalui pendidikan berkelanjutan dan penegakan etika profesi demi menjaga kepercayaan publik," tegas dr. Zumirda.
Dalam forum tersebut, Ketua IDI Bireuen memaparkan capaian, salah satunya adalah peran sentral IDI dalam pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim.
Melalui advokasi dan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Universitas Syiah Kuala, RSUD dr. Fauziah, Dinas Kesehatan, hingga pemerintah daerah, IDI Bireuen turut mengawal seluruh proses dari perencanaan hingga terbitnya izin operasional dari Kemendikbudristek.
IDI juga aktif dalam mengoordinasikan tenaga medis untuk menjadi dosen luar biasa dan pembimbing klinik, Memberikan masukan terkait kurikulum, etika profesi, dan standar pendidikan dokter sesuai regulasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Dan menjadi jembatan antara dunia akademik dan profesi medis untuk menjamin mutu lulusan FK Almuslim di masa depan.
"Kami ingin FK Almuslim bukan hanya hadir secara administratif, tapi menjadi kebanggaan Aceh dan menjawab kebutuhan riil masyarakat," ujar dr. Zumirda.
Selain pembangunan institusi pendidikan, IDI Bireuen juga aktif dalam pelayanan sosial dan edukasi masyarakat.
Berpartisipasi dalam tanggap darurat bencana lokal, nasional, hingga internasional, Kolaborasi kampanye nasional seperti imunisasi, pencegahan stunting, dan pengendalian TB-HIV-malaria, Kegiatan promotif-preventif bersama Pemda, TNI/Polri, universitas, dan seluruh Puskesmas di Bireuen.
Dengan semangat kolektif dan dedikasi penuh, IDI terus mendorong agar setiap dokter menjadi pelindung, pendidik, dan agen perubahan dalam masyarakat.
"Kami tidak hanya mengobati penyakit, tetapi juga merawat harapan. Bersama IDI, kami akan terus melayani dan menjaga amanah profesi ini," pungkas dr. Zumirda.
Dalam era digitalisasi layanan kesehatan dan tantangan sistemik lainnya, IDI bertekad membangun sinergi berkelanjutan dengan semua pemangku kepentingan demi tercapainya sistem kesehatan yang adil, merata, dan berbasis ilmu pengetahuan.
Mengusung tema "Peran Strategis IDI dalam Menghadapi Tantangan Kesehatan Nasional dengan Bermartabat, Maju, dan Bersinergi bersama Pemerintah Aceh", Muswil ini menjadi refleksi atas komitmen IDI sebagai kekuatan moral, ilmiah, dan sosial dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkeadilan di seluruh Aceh.
Kegiatan tersebut dirangkai dengan agenda Gala dinner dan temu ramah pengurus IDI Pusat, Wilayah, dan seluruh cabang se-Aceh.
Pemaparan pertanggungjawaban IDI Wilayah Aceh periode 2021–2024, Pemilihan Ketua IDI Wilayah Aceh periode 2024–2027, Presentasi program kerja pengurus baru, hingga sesi evaluasi dan perumusan rekomendasi strategis untuk IDI Pusat.
Melalui advokasi dan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Universitas Syiah Kuala, RSUD dr. Fauziah, Dinas Kesehatan, hingga pemerintah daerah, IDI Bireuen turut mengawal seluruh proses dari perencanaan hingga terbitnya izin operasional dari Kemendikbudristek.
IDI juga aktif dalam mengoordinasikan tenaga medis untuk menjadi dosen luar biasa dan pembimbing klinik, Memberikan masukan terkait kurikulum, etika profesi, dan standar pendidikan dokter sesuai regulasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Dan menjadi jembatan antara dunia akademik dan profesi medis untuk menjamin mutu lulusan FK Almuslim di masa depan.
"Kami ingin FK Almuslim bukan hanya hadir secara administratif, tapi menjadi kebanggaan Aceh dan menjawab kebutuhan riil masyarakat," ujar dr. Zumirda.
Selain pembangunan institusi pendidikan, IDI Bireuen juga aktif dalam pelayanan sosial dan edukasi masyarakat.
Berpartisipasi dalam tanggap darurat bencana lokal, nasional, hingga internasional, Kolaborasi kampanye nasional seperti imunisasi, pencegahan stunting, dan pengendalian TB-HIV-malaria, Kegiatan promotif-preventif bersama Pemda, TNI/Polri, universitas, dan seluruh Puskesmas di Bireuen.
Dengan semangat kolektif dan dedikasi penuh, IDI terus mendorong agar setiap dokter menjadi pelindung, pendidik, dan agen perubahan dalam masyarakat.
"Kami tidak hanya mengobati penyakit, tetapi juga merawat harapan. Bersama IDI, kami akan terus melayani dan menjaga amanah profesi ini," pungkas dr. Zumirda.
Dalam era digitalisasi layanan kesehatan dan tantangan sistemik lainnya, IDI bertekad membangun sinergi berkelanjutan dengan semua pemangku kepentingan demi tercapainya sistem kesehatan yang adil, merata, dan berbasis ilmu pengetahuan.
Mengusung tema "Peran Strategis IDI dalam Menghadapi Tantangan Kesehatan Nasional dengan Bermartabat, Maju, dan Bersinergi bersama Pemerintah Aceh", Muswil ini menjadi refleksi atas komitmen IDI sebagai kekuatan moral, ilmiah, dan sosial dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkeadilan di seluruh Aceh.
Kegiatan tersebut dirangkai dengan agenda Gala dinner dan temu ramah pengurus IDI Pusat, Wilayah, dan seluruh cabang se-Aceh.
Pemaparan pertanggungjawaban IDI Wilayah Aceh periode 2021–2024, Pemilihan Ketua IDI Wilayah Aceh periode 2024–2027, Presentasi program kerja pengurus baru, hingga sesi evaluasi dan perumusan rekomendasi strategis untuk IDI Pusat.
Social Header