![]() |
Abdul Hamid, SPd MPd (Kacabdin Bireuen) mendonasikan satu unit kursi roda kepada Fais (10 Thn) anak piatu berkebutuhan khusus. |
Bireuen – Abdul Hamid, SPd MPd, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen mendonasikan satu unit kursi roda kepada seorang anak piatu bernama Fais.
Penyerahan kursi roda tersebut berlangsung di kediaman Fais, warga Gampong (Desa) Blang Mangki Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie pada Minggu, 9 Juni 2024.
Abdul Hamid, saat menyerahkan kursi roda, berharap agar bantuan tersebut bisa membantu dan bermanfaat bagi Fais.
"Semoga kursi roda ini bisa membantu dan bermanfaat bagi Fais dalam beraktivitas sehari-hari," ujarnya kepada M Isa, di hadapan Keuchik Alue Mangki dan Sekdes.
Tak dapat dibendung, dari raut wajahnya, Faiz sangat bahagia menerima pemberian dari Abdul Hamid. Anak berkebutuhan khusus tersebut mengucapkan terimakasih kepada Pak Hamid yang telah memberi perhatian dan kepedulian kepada dirinya.
"Terima kasih, Pak," kata Fais dalam bahasa Indonesia yang sederhana kepada Abdul Hamid, yang turut disaksikan oleh Kepala Desa Tgk Zubir dan Sekretaris Desa (Sekdes).
Anak tunggal berusia 10 Tahun itu adalah buah cinta M Isa bersama Almarhumah Nurmasyitah.
Mereka tercatat keluarga yang sangat miskin di kampungnya.
Sedih memang, tetapi bagaimanapun juga Faiz kecil harus mengikhlaskan kepergian ibunda tercintanya sejak masih bayi dan kini tinggal hanya bersama ayahnya, M Isa.
Dikisahkan M Isa bahwa buah hatinya itu sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) hanya selama satu tahun.
Pria paruh baya itu pun menceritakan bahwa kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan membuatnya tidak mampu memenuhi untuk mengantar bahkan menemani anaknya sekolah secara rutin yang jaraknya mencapai 5 kilometer dari rumah.
Lagipula, karena tuntutan keadaan yang mengharuskan Dirinya untuk bekerja serabutan demi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dan terpaksa pendidikan Fais harus terbengkalai.
"Fais hanya sekolah satu tahun, Pak. Saya tidak bisa mengantar dan menemaninya sekolah karena saya harus bekerja mencari uang untuk makan sehari-hari," kata Isa dengan mata berkaca-kaca.
Pada kesempatan itu, awak media mengunjungi kediaman mereka serta menyaksikan bahwa rumah yang mereka huni sangat tidak layak.
Sedih memang, tetapi bagaimanapun juga Faiz kecil harus mengikhlaskan kepergian ibunda tercintanya sejak masih bayi dan kini tinggal hanya bersama ayahnya, M Isa.
Dikisahkan M Isa bahwa buah hatinya itu sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) hanya selama satu tahun.
Pria paruh baya itu pun menceritakan bahwa kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan membuatnya tidak mampu memenuhi untuk mengantar bahkan menemani anaknya sekolah secara rutin yang jaraknya mencapai 5 kilometer dari rumah.
Lagipula, karena tuntutan keadaan yang mengharuskan Dirinya untuk bekerja serabutan demi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dan terpaksa pendidikan Fais harus terbengkalai.
"Fais hanya sekolah satu tahun, Pak. Saya tidak bisa mengantar dan menemaninya sekolah karena saya harus bekerja mencari uang untuk makan sehari-hari," kata Isa dengan mata berkaca-kaca.
Pada kesempatan itu, awak media mengunjungi kediaman mereka serta menyaksikan bahwa rumah yang mereka huni sangat tidak layak.
Atap rumah terbuat dari anyaman daun rumbia dengan kondisi sudah banyak yang bocor. Sementara dinding hanya terbuat dari triplek, itu pun mulai terkelupas.
Beranjak ke bagian dalam rumah tampak kamar yang tidak memiliki pintu ditambah dapur yang minim peralatannya.
"Inilah keadaan rumah kami, Pak," kata Isa sambil memperlihatkan kondisi tempat tinggal mereka.
Tgk Zubir, selaku Kepala Desa mengucapkan terima kasih kepada Abdul Hamid atas donasi yang diberikan.
"Terima kasih kepada Pak Hamid yang telah menghibahkan kursi roda kepada warga kami. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak dengan pahala yang berlipat ganda," ujar Zubir. (*)
Social Header