Ilham Pagestu akan Kawal Kasus Kematian Tragis Warga Bireuen di Jakarta

Anggota DPR-RI Asal Aceh, H. Ilham Pangestu.
Jakarta - Kasus kematian tragis yang harus dialami Imam Masykur (25), warga Aceh asal Kabupaten Bireuen, yang diduga disebabkan oleh penyiksaan oknum Paspamres dan dua rekannya menyita perhatian masyarakat. 

Mayat Pemuda dari Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, itu informasinya ditemukan di Karawang, Jawa Barat.

Kasus ini mencuat setelah video penyiksaan, foto surat laporan kepolisian, dan berita acara penyerahan mayat beredar luas melalui pesan WhatsApp.

Dalam video-video yang tersebar, Imam Masykur terlihat mengalami penyiksaan parah yang menyebabkan luka di tubuhnya hampir menutupi seluruh punggung.

Polisi Militer Kodam Jaya/ Jayakarya pada tanggal 24 Agustus 2023 mengeluarkan surat laporan Polisi Pomdam Jaya nomor LP-63/A-56/VIII/2023Idik tanggal 22 Agustus 2023.

Laporan dimaksud mencatat tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, yang diduga dilakukan oleh Praka RM dan dua rekannya.

Said Sulaiman, keluarga korban, turut menguraikan kronologis penculikan terhadap almarhum Imam Masykur. 

Menurutnya, pada tanggal 12 Agustus 2023, di Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Banten, pelaku datang dan membawa pergi Imam Masykur dengan paksa.

Setelah itu, Imam Masykur menghubungi Said Sulaiman untuk melaporkan penganiayaan yang dialaminya. Namun, setelah laporan dibuat, korban tidak bisa dihubungi dan tidak kembali pulang.

Anggota DPR-RI Asal Aceh, H. Ilham Pangestu, menyambut baik tindakan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melalui Danpom TNI yang telah menahan dan mengamankan pelaku RM. 

"Pelaku ini diduga terlibat dalam penculikan dan penganiayaan terhadap Imam Masykur yang berujung korban meninggal," terang Ilham Pangestu.

Ilham Pangestu juga berharap agar kasus ini dapat diproses sesuai hukum yang berlaku bagi anggota TNI seraya mengharapkan, agar Panglima TNI bisa memproses kasus ini secara terang benderang.

"Kita berharap agar Panglima TNI bisa memproses kasus ini secara terang benderang, sehingga masyarakat di Aceh dan Indonesia merasa puas dengan perbuatan yang dilakukan oleh TNI," tambah Ilham.

Dia juga mengajak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk berperan sesuai kewenangannya dalam mengungkap kebenaran kasus ini.

"Kami akan mengawal dan mengusut kasus ini sampai tuntas," tegas Ilham Pangestu, yang merupakan politisi dari Partai Golkar. 

Dengan komitmennya, Ilham Pangestu berjanji untuk memastikan bahwa kasus ini tidak berhenti di tengah jalan dan keadilan akan tercapai untuk Imam Masykur dan keluarga almarhum," pungkas Dia. (*)

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL