HRD Buka Pendidikan Kader Penggerak Bangsa di Aceh. 311 Peserta dari 8 Kabupaten Berpartisipasi

H. Ruslan M. Daud SE.,M.A.P "HRD" Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKB membuka Pendidikan Kader Penggerak Bangsa (1/11) di Meuligoe Residence.

BIREUEN – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Pendidikan Kader Penggerak Bangsa (PKPB) selama tiga hari di Meuligoe Residence, Cot Gapu, Bireuen, mulai Sabtu (1/11/2025).

311 peserta yang berasal dari delapan kabupaten/kota di Daerah Pemilihan II Aceh mengikuti rangkaian Pendidikan Kader Penggerak Bangsa (PKPB) (1/11).
Kegiatan ini menjadi wadah pembentukan kader politik yang berintegritas dan berorientasi pada kemaslahatan rakyat.

Acara tersebut dibuka langsung oleh H. Ruslan M. Daud SE.,M.A.P, atau familiar disapa "HRD", Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKB, yang menegaskan pentingnya semangat perubahan dalam setiap langkah kader.

"Setiap gerak kader PKB adalah gerakan perubahan. Setiap keringat yang kita teteskan adalah doa untuk Indonesia yang lebih bermartabat," ujar HRD dalam sambutannya.

HRD menekankan, kader PKB harus memahami bahwa setiap kebijakan publik, baik untuk nelayan, petani, maupun buruh, lahir dari keputusan politik yang tepat.

"Islam mengajarkan bahwa politik harus dijalankan dengan niat ibadah, bukan sekadar perebutan kekuasaan. Kita ingin kader PKB menjadi penggerak bangsa, bukan penonton sejarah," tegas HRD.

Ketua Panitia Zulfikar Muhammad melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 311 peserta yang berasal dari delapan kabupaten/kota di Daerah Pemilihan II Aceh, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

Peserta terdiri dari anggota DPRK, aktivis PKB, serta perwakilan sayap PKB yang selama ini aktif di akar rumput.

"Kami berharap pelatihan ini menjadi bekal berharga agar kader mampu menghadirkan manfaat bagi rakyat, dengan dasar nilai-nilai Islam dan semangat kebangsaan," sebut Zulfikar.

Sejumlah ulama dan tokoh PKB turut hadir memberikan materi dan motivasi, di antaranya Kyai Haji Adnan, Kyai Haji Dawan, Mas Fuad, dan Mas Amirul.
Kehadiran mereka, menurut panitia, menjadi simbol Sinergitas antara agama dan politik dalam membangun peradaban yang berkeadilan.

"Politik tanpa nilai agama kehilangan arah. Islam menjadi patron moral agar setiap keputusan politik berpihak pada rakyat," tambah Zulfikar.

Selain penguatan kapasitas politik, kegiatan ini juga menekankan pentingnya memahami identitas kebangsaan. Menurut Zulfikar, Pancasila menjadi fondasi berpikir dan bertindak bagi kader PKB dalam menjalankan peran politiknya.

"Seseorang yang Pancasilais berpikir untuk kemaslahatan umat. Kita ingin narasi kader PKB tegas: bekerja untuk bangsa dan rakyat Indonesia," pungkas Zulfikar.

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL