Banda Aceh - Tokoh pemerhati Aceh, James NKRI, yang merupakan mantan penasehat Gubenur Aceh 2017-2022 menyoroti dugaan penyaluran Dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pembangunan Aceh (PEMA) ke luar daerah wilayah Aceh, yakni disalah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta menuai kontroversi dari publik.
Menanggapi persoalan di Aceh, James NKRI kepada awak media menyampaikan sikap dan pandangannya yang terjadi saat ini di Aceh. Putra Aceh yang kelahiran berjulukan kota Juang ini dan sekaligus pengamat strategi politik dan bisnis, mendapat tanggapan serius terkait isu Dana CSR PEMA ini.
"Kalau benar dana CSR PEMA dipakai untuk acara di Jakarta, ini sangat jelas pengkhianatan terhadap rakyat Aceh," kata James NKRI kepada awak media, Senin 8 September 2025.
Menurut James, PEMA merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang lahir dari modal rakyat Aceh. Oleh karena itu, segala bentuk tanggung jawab sosial harus diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat Aceh.
"Sesuai aturan, CSR itu untuk masyarakat sekitar perusahaan. Aceh masih punya banyak universitas swasta, sekolah, dan lembaga pendidikan yang butuh dukungan. Kenapa malah lari ke luar? Jangan-jangan saya menduga ada konspirasi dan muslihat tertentu," ujarnya.
James menegaskan, bantuan keluar daerah baru bisa diterima jika Aceh sudah benar-benar makmur. "Kalau Aceh sudah maju, pendidikan dan ekonomi rakyat terpenuhi, tentu wajar kita bantu saudara di luar. Tapi kenyataannya Aceh masih tertinggal. Jadi menyalurkan CSR ke luar sama saja menutup mata terhadap penderitaan rakyat sendiri," tegasnya.
Selain isu CSR, James juga menyoroti kabar soal bonus jumbo miliaran rupiah yang disebut cair lewat RUPS Sirkuler pada 24 Juni 2025 lalu. Bonus itu bahkan diduga ditarik tunai tanpa laporan resmi.
"Ini sudah dilaporkan ke KPK dan PPATK. Kalau benar, berarti PEMA lebih sibuk mengurus kepentingan segelintir orang ketimbang tugas utamanya untuk rakyat Aceh," ujar James.
Ia menambahkan, Gubernur Aceh dan DPRA harus segera turun tangan memanggil Direktur Utama PT. PEMA untuk memberikan klarifikasi terbuka.
"Rakyat Aceh berhak tahu, PEMA ini kerja untuk siapa? Untuk kesejahteraan Aceh atau hanya untuk elit tertentu dan pihak luar?" pungkasnya.
Kritikan itu bukan dari James saja, Namun dari Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) pun sudah memberikan tanggapan kepada PT. PEMA beberapa hari lalu.
Kritikan itu bukan dari James saja, Namun dari Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) pun sudah memberikan tanggapan kepada PT. PEMA beberapa hari lalu.
Sementara, awak media ini sudah meminta tanggapan dan klarifikasi tentang Danas CSR kepada Direktur PT. PEMA melalui Aplikasi WhatsApp, hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan jawaban.
Media ini selalu memberikan hak jawab serta klarifikasi kepada Direktur PT. PEMA atau Perwakilan dari PT. PEMA tentang isu penggunaan Dana CSR yang mengalir keluar Aceh.
Untuk diketahui, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Aceh (PEMA) menyerahkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 26,7 Miliar untuk Pemerintah Aceh yang diterima Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, di Kantor Gubernur Aceh, pada Senin 30 Juni 2025.
Namun, Gubernur Aceh berpesan agar seluruh jajaran PT PEMA terus meningkatkan kinerja agar visi dan misi PT PEMA bisa terwujud. Dengan demikian dividen yang diterima Pemerintah Aceh dapat terus meningkat setiap tahunnya.
Gubernur juga berharap kegiatan bisnis PT PEMA bisa terus berkembang ke berbagai lini. Ia juga meminta agar PEMA semakin profesional dalam menjalankan kegiatan bisnis strategis di Aceh.
Media ini selalu memberikan hak jawab serta klarifikasi kepada Direktur PT. PEMA atau Perwakilan dari PT. PEMA tentang isu penggunaan Dana CSR yang mengalir keluar Aceh.
Untuk diketahui, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Aceh (PEMA) menyerahkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 26,7 Miliar untuk Pemerintah Aceh yang diterima Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, di Kantor Gubernur Aceh, pada Senin 30 Juni 2025.
Namun, Gubernur Aceh berpesan agar seluruh jajaran PT PEMA terus meningkatkan kinerja agar visi dan misi PT PEMA bisa terwujud. Dengan demikian dividen yang diterima Pemerintah Aceh dapat terus meningkat setiap tahunnya.
Gubernur juga berharap kegiatan bisnis PT PEMA bisa terus berkembang ke berbagai lini. Ia juga meminta agar PEMA semakin profesional dalam menjalankan kegiatan bisnis strategis di Aceh.
Social Header