Bupati Bireuen: Pajak Galian C Banyak yang Lolos

Foto: Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST (Baju batik Kuning).
BIREUEN – Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, kecewa terhadap banyaknya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hilang akibat lemahnya pengawasan terhadap pajak daerah, retribusi, dan pengelolaan kekayaan daerah.

Hal itu disampaikannya saat melakukan inspeksi mendadak (SIDAK) ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bireuen, Jumat (7/3/2025).

Salah satu sektor yang menjadi sorotan Mukhlis adalah pajak galian C. Menurut Dia, selama ini hanya pengusaha yang memiliki badan hukum resmi yang taat membayar pajak, sementara banyak pihak lain yang lolos dari kewajiban tersebut.

"Selama ini, hanya pemilik usaha resmi yang membayar pajak galian C, sedangkan banyak pelaku usaha lainnya yang tidak memenuhi kewajiban. Ini tidak boleh dibiarkan lagi," tegas Mukhlis.

Bupati periode 2025-2030 itu juga menyoroti pengelolaan kekayaan alam Bireuen yang dinilainya belum memberikan kontribusi optimal bagi PAD. Ia menilai banyak bahan tambang, seperti pasir, batu, dan tanah liat, yang diambil oleh pemilik proyek tanpa membayar pajak galian C.

"Ini sangat berbahaya. Kekayaan alam kita terus diambil tanpa kontribusi bagi daerah. Padahal, jika diawasi dengan lebih ketat, sektor ini bisa menjadi sumber pendapatan yang besar," imbuhnya.

Hal tersebut akibatnya bukan hanya merugikan keuangan daerah, tetapi juga terjadinya ketidakadilan bagi pelaku usaha yang taat membayar pajak.

"Kita tidak bisa membiarkan kondisi seperti ini terus terjadi. Semua harus diperlakukan sama sesuai aturan," sambungnya.

Sebagai langkah konkret, Mukhlis telah menginstruksikan pembentukan badan khusus di bawah dinas terkait yang akan fokus mengawasi dan mengelola seluruh potensi PAD di Kabupaten Bireuen.

Ia menargetkan bahwa mulai tahun 2026, seluruh pajak yang ada di Bireuen harus terdeteksi dan tidak ada lagi celah bagi pelanggaran.

"Peningkatan PAD bukan sekadar angka di atas kertas, tapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Kita ingin setiap rupiah yang masuk dari PAD bisa kembali ke masyarakat dalam bentuk program dan layanan yang nyata. Mari kita kawal bersama agar target ini tercapai," pungkasnya. (Sumber: Elga)

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL