Chaidir Tuweren: Innalillahi Wainailaihi Rajiun, Selamat Jalan Zakiya Mahe Bujang

Medan - Dunia jurnalistik kembali berduka. Salah satu wartawan media online Brasnews.net dan 1kabar.com Kabupaten Bener Meriah, Zakiya Mahe Bujang, telah berpulang ke Rahmatullah pada Minggu sekitar jam 14:00 WIB di Medan.

Kabar ini disampaikan oleh pimpinan umum kedua media tersebut, Chaidir Tuweren (Minggu, 2/07/2023) sore.

Ketika mendapat kabar duka ini, Chaidir mengungkapkan perasaan tidak percaya, karena belum lama ini, mereka masih berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp pada pagi hari antara pukul 08:27 hingga 09:41. Mereka bahkan sempat bercanda satu sama lain.

"Saya seperti tidak percaya, karena tadi pagi dari jam 08:27 sampai dengan jam 09:41, kita masih komunikasi via WhatsApp. Kami pun sempat bercanda," ujar Chaidir dengan sedih.

Zakiya Mahe Bujang dikenal sebagai seorang pemikir yang sangat peduli terhadap rekan-rekan wartawan. Meskipun kepeduliannya terkadang disalahartikan,

Chaidir mengakui bahwa dia telah banyak menerima masukan dan belajar dari Zakiya terkait kabupaten Bener Meriah. Zakiya adalah sosok yang penuh ide dan pemikiran untuk memajukan Bener Meriah, bahkan ia memiliki rencana untuk mencalonkan diri di lembaga legislatif sebagai prakarsa memajukan daerah tersebut.

Atas nama keluarga, Chaidir juga memohon maaf kepada rekan-rekan jurnalis atas segala kesalahan yang mungkin dilakukan oleh Zakiya selama hidupnya.

"Kepada rekan-rekan jurnalis, saya atas nama keluarga memohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin pernah beliau mungkin lakukan selama hidupnya, karena dalam perjalanan waktu tentu ada candaan, gurauan, dan perkataan yang tidak berkenan," pinta Chaidir, yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Praktisi Media Indonesia (SPMI) Wilayah Provinsi Aceh.

Lebih lanjut, Chaidir menyampaikan bahwa almarhum Zakiya Mahe Bujang pernah menjabat sebagai ketua organisasi pers PJIDN dan SPMI, serta Moeldoko Center di kabupaten Bener Meriah. Dia juga merupakan mantan Presiden Mahasiswa.

Di mata Chaidir, sosok Zakiya tidak hanya dikenal serius dalam pekerjaannya, tetapi juga memiliki sisi keceriaan yang melekat pada dirinya. Chaidir mengungkapkan.

"Gurauannya selalu melekat, apapun organisasimu bang, aku tetap bersamamu, tidak perduli apa yang orang lain katakan dan tidak perduli suka atau tidak suka, aku selalu bersamamu bang."

Diakui, mereka telah melewati banyak cerita lucu dan serius bersama. Kepribadian Zakiya akan selalu dikenang oleh Chaidir. Meski terpisah karena perbedaan pilihan partai politik menjelang pemilu, sehingga mereka jarang bertemu dan duduk bersama lagi. Namun, kini perpisahan itu terjadi untuk selamanya.

Kehilangan Zakiya Mahe Bujang merupakan duka yang mendalam bagi dunia jurnalistik, terutama bagi media online Brasnews.net dan 1kabar.com. Kontribusi dan dedikasi Zakiya sebagai wartawan yang berkomitmen akan selalu dikenang. Ia telah meninggalkan cerita dan pengaruh yang tak tergantikan.

Zakiya Mahe Bujang adalah contoh sosok yang tidak hanya mendedikasikan dirinya dalam dunia jurnalistik, tetapi juga berjuang untuk memajukan daerahnya, khususnya kabupaten Bener Meriah. Ide dan pemikirannya untuk membangun daerahnya merupakan inspirasi bagi banyak orang.

Pimpinan umum kedua media tersebut, Chaidir Tuweren, berharap agar Zakiya ditempatkan pada tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.

Kehilangan Zakiya Mahe Bujang juga menyisakan pelajaran berharga bagi semua wartawan dan rekan-rekan seprofesinya. Ia adalah contoh dedikasi dan semangat dalam menjalankan tugas jurnalistik. Semoga perjuangan dan sumbangsihnya dalam dunia jurnalistik dan pembangunan daerah menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Selamat jalan, Zakiya Mahe Bujang. Semoga engkau mendapatkan ketenangan abadi di sisi Allah SWT dan diampuni segala khilaf dan dosanya.

Reporter: Chaidir
Editor: Redaksi.

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL