Nakes Belum Terima Jerih Selam 6 Bulan. Bang Brewok: RSUD Pidie Jaya Perlu Diaudit

Foto: M. Rissan 'Bang Brewok'.
PIDIE JAYA - Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Pidie Jaya belum menerima honor atau jerih selama enam (6) bulan, sejak bulan Agustus tahun 2024 sampai dengan Februari 2025.

Hal tersebut dihimpun dari salah satu Nakes RSUD Pidie Jaya, yang enggan disebut identitasnya kepada M.Rissan alias Bang Brewok, Rabu (12/3/2024).

"Iya, sudah enam bulan honor kami belum diberikan oleh pihak manajemen RSUD Pidie Jaya, dari bukan Agustus tahun 2024 sampai dengan bulan Februari 2025," ungkap sumber.

Sebenarnya kami bulan mengeluh, tapi lebih kepada bertahan demi kebaikan Pidie Jaya, walupun hak kami tidak di penuhi. Ucapnya dengan nada lesu.

Aktivis sosial Pidie Jaya Muhammad Rissan alias Bang Brewok kepada media ini mengatakan, persolan di RUSD Pidie Jaya sangat rumit, apalagi statusnya sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang artinya kebijakan ada di pihak RSUD.

Namun apapun alasannya, seharusnya pihak manajemen jangan membebani para Nakes, karena jerih atau honor itu adalah hak yang wajib di selesaikan, jangan gegara untuk mendapatkan pengakuan dalam akreditasi malah mengorbankan hak orang lain.

Tidak kita pungkiri, semua kita juga mengharapkan adanya pelayanan kesehatan yang memadai di RSUD, baik pembagunan infrastruktur, seperti gedung maupun pemenuhan alat kesehatan lainya, tapi jangan dengan menggunakan hak para Nakes, cari anggaran di luar.

"Berpacu untuk kemajuan itu sudah keharusan, bahkan itu wajib dilakukan demi efesiensi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tuturnya.

Dalam hal ini Bang Brewok meminta kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat mengaudit RSUD Pidie Jaya, demi terciptanya Tranparansi dalam pembiayaan, karena kita semua mlihat dan merasakan kehadiran pembangunan di dalam kompleks RSUD Pidie Jaya sudah sangat pesat dalam kurung beberapa tahun ini, namun masih banyak juga kita lihat kekurangannya, seperti ada beberapa titik di gedung yang perlu di rehab, dan itu tidak dilakukan oleh pihak RSUD, seakan akan ada pembiaran.

"Ada beberapa titik didalam gedung RSUD yang rusak dan perlu di rehab, yang paling sakral adalah di rumah IGD dimana lotengnya bocor, bila hujan lantainya basah, dan itu sudah berlangsung sudah lama, belum lagi di ruang inap yang acap kali menjadi bahan pembicaraan para masyarakat," ucap Bang Brewok.

Lebih lanjut Bang Brewok mengatakan, yang seharusnya dilakukan oleh pihak RSUD Pidie Jaya adalah benahi dulu apa yang sudah ada. Pungkasnya.

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL