Biden Ultimatum Netanyahu: Gencatan Senjata Segera dan Perlindungan Warga Sipil Palestina


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengultimatum Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melalui via telepon. Ultimatum tersebut mulai dari peringatan untuk gencatan senjata di Gaza hingga perlindungan warga sipil Palestina di Gaza.

1. Ultimatum Gencatan Senjata di Gaza

Presiden AS Joe Biden menghubungi PM Israel Benjamin Netanyahu dan menyampaikan kelanjutan dukungan AS akan bergantung pada tindakan Israel untuk melindungi warga sipil Gaza. Biden mendesak "gencatan senjata segera."

Dilansir AFP, percakapan keduanya dilakukan usai pembunuhan tujuh pekerja bantuan oleh Israel yang menurut Israel adalah sebuah kesalahan.

Dalam pernyataan yang disampaikan Gedung Putih, Biden mendesak Netanyahu untuk 

"Mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkrit, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan warga sipil, pekerja bantuan."

"Menjelaskan bahwa kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami terhadap tindakan segera Israel terhadap langkah-langkah ini," kata Biden.

Biden juga menekankan bahwa serangan terhadap relawan kemanusiaan dan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza secara keseluruhan tidak dapat diterima.

"(Biden) Memperjelas perlunya Israel untuk mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkret, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan para pekerja kemanusiaan," sebut Gedung Putih dalam pernyataannya menjelaskan isi percakapan Biden-Netanyahu.

2. Ultimatum Perlindungan Warga Sipil Gaza

Biden juga memperingatkan Netanyahu untuk melindungi warga sipil Palestina di Gaza atau Washington akan mengurangi dukungan untuk Tel Aviv. Dilansir Reuters, Jumat (5/4/2024), ultimatum Biden kepada Netanyahu itu disampaikan saat keduanya bercakap via telepon selama 30 menit pada Kamis (4/4/2024) waktu setempat.

Percakapan itu dilakukan setelah serangan Israel menewaskan tujuh relawan kemanusiaan yang menyalurkan bantuan pangan di Jalur Gaza. Kematian tujuh relawan yang bekerja untuk badan amal bantuan pangan World Central Kitchen (WCK), yang berbasis di AS itu, menuai kemarahan global.

Ketujuh relawan yang tewas terdiri atas satu warga Australia, satu warga Polandia, satu warga Kanada-AS, tiga warga Inggris, dan satu warga Palestina.

Militer Israel mengakui serangan itu sebagai "kesalahan besar", sedangkan Netanyahu menyebutnya "tidak disengaja". Pendiri WCK, Chef Jose Andres, menolak klaim Israel dan meyakini para relawannya ditargetkan secara sengaja dalam serangan militer Tel Aviv.

Biden dalam tanggapannya menyatakan diri "marah" atas serangan yang menewaskan para relawan kemanusiaan itu. Kecaman terhadap Israel juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dan Departemen Luar Negeri AS. (Detikcom)


Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL