![]() |
| Munawal Hadi, S.H., M.H. memimpin apel terakhirnya sebelum resmi pindah tugas sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Simalungun, Sumatera Utara (3/11). |
BIREUEN – Suasana haru menyelimuti halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen, Senin (3/11/2025), saat Munawal Hadi, S.H., M.H. memimpin apel terakhirnya sebelum resmi pindah tugas sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Simalungun, Sumatera Utara.
Dalam amanatnya, Munawal menegaskan pentingnya membangun sense of crisis dan semangat pelayanan publik yang berkeadilan di lingkungan kejaksaan.
"Jaksa bukan hanya penegak hukum, tapi juga bagian dari masyarakat. Karena itu, kita harus peka terhadap kondisi sosial, memahami kebutuhan warga, dan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi," ujarnya dalam apel perpisahan tersebut.
Munawal menekankan, setiap aparatur Kejaksaan Negeri Bireuen harus memiliki kepekaan terhadap krisis sosial dan hukum yang terjadi di tengah masyarakat.
Menurutnya, sense of crisis adalah sikap dasar bagi jaksa agar mampu hadir dan memberi solusi, bukan sekadar menegakkan aturan.
"Kita harus menjadi teladan yang hadir untuk melindungi dan melayani masyarakat," tegas Munawal Hadi yang telah dua tahun sembilan bulan memimpin Kejari Bireuen.
Selain itu, Munawal Hadi juga mendorong seluruh pegawai Kejari Bireuen untuk terus berinovasi dan menciptakan terobosan layanan hukum yang lebih humanis, transparan, dan responsif.
Ia menegaskan bahwa Kejaksaan Negeri Bireuen harus tetap menjadi lembaga yang dipercaya publik, dengan komitmen pada keadilan dan integritas.
Menutup apel terakhirnya, Munawal Hadi menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kejaksaan Negeri Bireuen.
"Saya berterima kasih atas dedikasi dan kerja sama luar biasa dari seluruh pegawai. Semoga Kejari Bireuen terus menjadi satuan kerja terbaik di Aceh, sementara saya akan membawa semangat itu ketika bertugas sebagai Kajari Simalungun, Sumatera Utara," pungkasnya dengan nada haru.







Social Header