Peringati Nuzulul Quran, Pj Bupati Bireuen: Al-Quran Referensi Kita

Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan foto bersama Kepala DSI dan pengurus Mesjid Agung Sulthan Jeumpa, di sela peringatan Nuzulul Quran 1444 H/2023 M.
Bireuen - Ramadhan 1444 H /2023 M Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam (DSI) Bireuen Memperingati peristiwa Nuzulul Quran.

Peringatan Nuzulul Quran
berlangsung di Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen, Jumat malam (7/4/2023) dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D.

Kepala Dinas Syariat Bireuen, Anwar, S.Ag.,M.A.P mengatakan
peristiwa penting Nuzulul Quran dalam sejarah peradaban Islam terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M di “Gua Hiraq”.

"Turunnya Surat Al-Alaq ayat 1-5 menjadikan awal dari kenabian Muhammad SAW," jelasnya.

Dikatakan, sejarah turunnya Al Quran dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi pada 17 Ramadan 610 M) dan Madinah (setelah hijrah).

Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang aqidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam).

Ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan muamalat (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan Islam), dan hukum Islam.

"Inilah beberapa hal yang sangat penting dalam kita memahami peristiwa Nuzulul Quran," ujarnya.

Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Ph.D kepada wartawan mengatakan, Al- Quran harus kita baca, amalkan dan harus kita implementasikan dan Al-Quran menjadi referensi kita.

"Karena Al-Quran tetap yang nomor satu tiada yang lain," jelasnya.

Dikatakan, kita upayakan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan supaya murid kelas empat naik ke kelas lima harus bisa membaca Al- Quran, kalau tidak bisa membaca Al-Quran jangan dinaikan kelas, itulah terobosan kita.

"Begitu juga pasangan yang mau menikah salah satu syarat harus bisa membaca Al-Quran dan bebas dari narkoba," jelas Pj Bupati Bireuen. (*)

Cari Blog Ini

Headline

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL