![]() |
Pemimpin SANAQ, Qamar Syafawi, M.Pd., menyampaikan sambutan dalam agenda berakhirnya Daurah Ramadhan SANAQ ke-2 Tahun 2025 (26/3). |
BIREUEN - Program Selamatkan Anak Aceh dengan Al-Qur’an (SANAQ) ke-2 yang berlangsung selama bulan Ramadhan 1446 H, Tahun 2025 resmi berakhir.
Hal tersebut ditandai dengan penutupan acara yang berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab Lama) Bireuen, Rabu (26/3/2025), dan dihadiri oleh berbagai pihak.
![]() |
Suasana penutup Daurah Ramadhan SANAQ ke-2 Tahun 2025 di Aula Sekdakab Lama (26/3). |
Daurah Ramadhan yang telah berlangsung sejak 2 Maret 2025 ini ditutup secara resmi oleh Bupati Bireuen H. Mukhlis ST, diwakili Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bireuen, Dr. H. Jufliwan, S.H., M.M.
Dalam sambutannya, Jufliwan memotivasi dan mengapresiasi peran SANAQ dalam membina generasi Qur’ani di Bireuen.
"SANAQ telah berkontribusi dalam mencetak generasi Kabupaten Bireuen Qur’ani yang tidak hanya cakap membaca Al-Qur’an, tetapi juga memiliki pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilainya. Maju terus SANAQ dalam membina generasi Qur’ani," ujarnya.
Pemimpin SANAQ, Qamar Syafawi, M.Pd., mengatakan, acara penutupan ini diikuti oleh 192 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA dan dirangkai dengan berbagai kegiatan. Mulai dari penyerahan sertifikat, penampilan kreatif peserta, serta pemberian santunan kepada anak yatim dan parsel untuk dewan guru pembimbing.
Dirinya sangat bahagia seraya mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan dan kelancaran program tersebut.
"Kami sangat bersyukur atas suksesnya Daurah Ramadhan 2025 ini. Antusiasme peserta, dukungan orang tua, serta kontribusi para pengajar sangat luar biasa," ujar Qamar Syafawi.
Diungkapkan bahwa SANAQ digagas bertujuan membentuk generasi unggul bukan hanya dalam akademik tetapi juga berkarakter Qur'ani. Sehingga mampu menjadi benteng moral bagi generasi muda dalam menghadapi pengaruh negatif yang beresiko merusak masa depan.
Sambungnya, selama program berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi keagamaan seperti Iqra', Tahfizh Qur'an, dan Tahsin Qur'an, serta pengetahuan sejarah Islam melalui Sirah Nabawiyah.
Selain itu, beragam metode turut diadakan, seperti mewarnai, melukis, pidato, dan kaligrafi, untuk menumbuhkan kreativitas mereka.
Tidak hanya berfokus pada kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur'an, tetapi guru pembimbing juga menanamkan pemahaman sejarah Islam dan akhlak mulia kepada peserta.
Semoga SANAQ terus menjadi wadah strategis dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual, pungkas Ustadz Qamar Syafawi.
Social Header