3 Kue Takjil Berbuka Puasa Khas Aceh


Melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi membutuhkan peranan aktif dari segenap masyarakat dan pemerintah. Penyelenggaraan event atau perlombaan memasak kuliner tradisional perlu di dorong agar selalu di selenggarakan secara berkelanjutan agar merangsang generasi muda untuk belajar dan mencoba berbagai macam masakan tradisional. 

Selain bisa melestarikan kekayaan budaya yang kita miliki kegiatan seperti ini juga bisa menarik minat wisatawan lokal dan luar negeri untuk berkunjung ke daerah yang kita cintai ini.

Salah satu kebudayaan yang dimiliki indonesia adalah kuliner tradisional yang merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan nusantara yang terdiri dari 6000 pulau dan memegang peranan penting dalam budaya nasional secara umum. 

Melestarikan kebudayaan menjadi kewajiban bagi kita sebagai anak bangsa dengan cara memperkenalkan kepada generasi muda warisan leluhur sebagai khazanah kekayaan bangsa indonesia.

Berbicara tentang kuliner tentu tiada habisnya, namun pada kesempatan yang baik ini, saya ingin memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan kue khas Aceh.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di dunia, tak terkecuali di bumi Serambi Mekkah. Selain karena keutamaannya, bulan Ramadhan juga identik dengan kuliner-kuliner unik nan lezat yang hanya ditemui di bulan suci ini.

Sebagaimana daerah-daerah di seluruh nusantara, Aceh juga punya kuliner khas yang turut meramaikan bulan suci Ramadhan. Berikut beberapa kuliner khas Aceh yang bisa kamu coba untuk menu berbuka puasa, di antaranya :

1. Timphan

Timphan adalah penganan kecil sejenis lepat yang berasal dari Aceh. Bahan untuk membuat timphan terdiri dari tepung beras, pisang, dan santan. Semua bahan ini kemudian diaduk-aduk sampai kenyal. 

Tak hanya di bulan Ramadhan, kue timphan juga biasanya disajikan di beberapa acara penting di Aceh, seperti saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Kue basah berbentuk lonjong ini terbuat dari tepung beras, santan kelapa, pisang, dan sejumlah bahan lainnya yang dibalut dengan daun pisang lalu dikukus. Umumnya, isian timphan berupa srikaya atau kelapa parut.

2. Boh Rom-Rom

Selama Ramadhan, di Aceh banyak dijumpai kuliner-kuliner unik, kebanyakan kuliner itu jarang dijumpai ketika bukan bulan Ramadhan. Salah satu kuliner yang unik tersebut kue tradisional khas Aceh yakni boh rom-rom.

Siapa yang tak kenal kue berbentuk bola-bola kecil yang ditaburi kelapa parut ini. Kudapan ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah, lalu direbus dalam air mendidih. 

Umumnya, boh rom-rom disajikan dengan warna hijau, namun seiring berkembangnya zaman, boh rom-rom tampil dengan variasi warna yang beragam, mulai dari merah, kuning, bahkan ungu.

3. Mi Caluk

Mi caluk adalah makanan khas Aceh yang sering dijumpai pada pasar tradisional dan kawasan penjualan kuliner di wilayah Pidie dan Pidie Jaya. 

Sebagaimana namanya, Mi caluk merupakan makanan berbahan dasar utama mi yang disajikan dengan siraman kuah kental saus cabai berbumbu kacang serta sedikit potongan sayur, irisan mentimun dan kerupuk.

Penyajian mi caluk sedikit mirip dengan makanan spageti. Setiap porsi mi caluk tidak terlalu banyak isinya, sehingga lebih tepat dijadikan makanan selingan. 

Demikian sederhananya makanan ini sehingga para penjual mi caluk sering kali ditemui menjajakan dagangannya dengan tempat seadanya tidak menempati bangunan khusus sebagaimana kebiasaan warung makanan dan minuman di Aceh.



Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL