Trans Koetaradja Sebagai Langkah Dukung Percepatan Ekonomi


Kehadiran Bus Trans Koetaradja alat transportasi umum massal sebagai langkah peningkatan tata kelola transportasi perkotaan, aksesibilitas, dan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. 

Bus Trans Koetaradja melayani dua wilayah adminsitrasi, yakni Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Tempat duduk antara laki-laki dan perempuan dibuat terpisah. Tempat duduk atau ruang yang berada di belakang pintu masuk diperuntukan bagi penumpang laki-laki, sedangkan di bagian depan diperuntukan bagi penumpang perempuan.

Sejarah Bus Trans Koetaradja

Berdasarkan informasi Dinas Perhubungan Provinsi Aceh (Mei 2023), tahun 2016 Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memberikan dukungan berupa penyediaan bus kepada Pemerintah Provinsi Aceh sebanyak 25 bus besar.

Pada 2 Mei 2016 dilakukan peluncuran operasional perdana Bus Trans Koetaradja.

Tahun 2017, mendapat tambahan 5 bus medium. 

Tahun 2018 ditambah lagi 10 bus medium, sehingga total 40 armada bus bantuan dari Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

Tahun 2018, pembentukan UPTD Angkutan Massal Trans Koetaradja sesuai Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 Tahun 2018.

Tahun 2019, Pemprov Aceh melalui Dinas Perhubungan Provinsi Aceh menyediakan 12 unit bus medium dari APBD. Kemudian di tahun 2022 ditambah lagi 7 armada bus medium dengan APBD Aceh.

Saat ini, ada enam koridor utama dan lima koridor feeder atau pengumpan dengan total armada 59 bus Trans Koetaradja, yang terdiri dari 25 bus ukuran besar dan 34 bus ukuran sedang. 

Dari sisi subsidi operasional sejak tahun 2016 angkanya mencapai Rp 1,7 miliar. Berturut-turut kemudian tahun 2017 (Rp 5,4 miliar), tahun 2018 (Rp 7,6 miliar), tahun 2019 (Rp 11,4 miliar), tahun 2020 (Rp 13,2 miliar), tahun 2021 (Rp 12,9 miliar), tahun 2022 (Rp 15,1 miliar), dan tahun 2023 (Rp 9,5 miliar).

Produktivitas penumpang tertinggi tahun 2019 mencapai 5.695.526 penumpang. Selanjutnya mulai tahun 2016 (165.829 penumpang), tahun 2017 (1.021.867 penumpang) dan tahun 2018 (4.020.913 penumpang).

Pada tahun 2020 (1.728.782 penumpang), tahun 2021 (1.361.018 penumpang), tahun 2022 (2.130.951 penumpang) dan tahun 2023 sampai April (367.503 penumpang).

Angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja selain sebagai solusi tranportasi perkotaan, juga diharapkan mampu meningkatkan antusiasme masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Tak hanya itu, dampak pengurangan polusi udara juga menjadi dampak yang muncul dari bus gratis tersebut.

Cari Blog Ini

© Copyright 2022 - LENTERA NASIONAL