Harga minyak turun ke level terendah dalam lima bulan pada hari Selasa karena penguatan dolar AS dan kekhawatiran terhadap permintaan.
Ini membuat pasar harga minyak tertekan untuk hari keempat berturut-turut di tengah keraguan atas pengumuman pengurangan pasokan sukarela OPEC+ pada minggu lalu.
Melansir dari Liputan6, Rabu (6/12/2023). “Kesepakatan OPEC+ tidak banyak mendukung harga dan mengingat penurunan (empat) hari setelahnya, para pedagang jelas tidak terkesan,” kata Craig Erlam, analis pasar senior Inggris & EMEA, di perusahaan data dan analisis OANDA.
Dikutip dari CNBC, Rabu (6/12/2023), kontrak untuk bulan Januari turun 72 sen, atau 0,99%, menjadi USD 72,32 per barel. Sedangkan Brent kontrak minyak mentah untuk bulan Februari turun 83 sen, atau 1,06%, menjadi USD 77,20 per barel.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dilaporkan mengatakan bahwa OPEC + siap memperdalam pengurangan produksi minyak pada kuartal pertama tahun 2024 untuk menghilangkan “spekulasi dan volatilitas” jika tindakan yang ada untuk memangkas produksi tidak cukup.
OPEC+ mengelompokkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia.
Social Header