![]() |
Usamah El-Madny, sedang makan nasi menggunakan Situek. |
Sekarang di kampung sekalipun sudah jarang kita jumpai penduduk makan nasi dalam situek.
Pada zaman dulu memang ada anggapan orang makan nasi lam situek kurang berkelas.
Terlebih-lebih dewasa ini ketika berbagai merek piring indah dan berkualitas sudah berlebihan di banyak rumah. Plus ada kesan makan dipring lebih modern, sedang makan dalam situek dianggap tradisional.
Generasi melinial terutama yang lahir di kanpung tahu situek. Tapi mereka tidak paham bahwa situek itu dapat jadi pengganti piring makan. Dan orang Aceh dulu yang hidup sederhana di kampung-kampung makan makan nasi pakai wadah situek.
Memang seiring teknologi berkembang pesat kita semakin jauh dari alam. Sesekali makan nasi dalam situek mengembalikan romantisme kedekatan dengan alam ketika dulu hidup di kampung yang jauh dari hiruk pikuk kota.
Makan dalam situek dengan menu kampung juga nikmatnya tidak terhingga.
"Kira ta jak-jak ta cok situek, kira ta duek-taduek ta cop keu tima", begitu lebih kurang orang dulu menginfirmasikan kepada kita fungsi lain dari situek sembari menotivasi kita agar selalu memiliki inisiatif dalam hidup. (*)
Penulis : Usamah El-Madny.